Teknik dan Bahasa Fotografi
Pada dasarnya sebuah foto dibagi menjadi 2 yaitu foreground dan background. Foregroundadalah bagian utama yang ada pada sebuah foto. Sedangkan background foto adalah latar yang berada paling belakang dalam komposisi foto. Berikut ini merupakan teknik-teknik dasar dalam memotret :
A. Blurring
Maksudnya adalah teknik mempertegas focus pada suatu objek. Cara menghasilkan foto dengan teknik ini adalah dengan menggunakan Shutter Speed yang rendah. Dan dengan menggunakan tripod dapat membantu kita saat memotret dengan teknik ini.
Tips:
Terlebih dahulu mengukur gerak objek. Simpelnya, kunci saja shutter speed di angka yang kira-kira cukup membuat objek terlihat kabur. Dan pencahayaan foto tersebut dapat diatur dengan mengutak-atik diafragma.
B. Freezing
Teknik ini akan membuat foto terlihat lebih ekspresif, kesan pembnekuannya akan terlihat lebih kental. Cara mendapatkan foto dengan teknik seperti ini yaitu: adalah mengatur focus pada shutter speed. Pasanglah shutter speed pada tingkat yang tinggi.
Tips:
Menunggu moment yang tepat untuk mengambil foto dengan tenkik tersebut.
C. Panning
Panning adalah membuat buaran background. Panninng menimbulkan kesan objek menjadi nergerak cepat. Teknik ini biasa dipakai pada objek yang bergerak cepat. Caranya dengan memperhatikan dulu kecepatan oj=bjek dan focusing yang tepat. Lalu stel shutter speed lebih rendah daripada gerakan objek. Yang jika disamakan akan tercipta proses freezing. Kemudian tekan tombol rana sambil menggerakan kamera ke arah yang sama dengan gerak objek tersebut. Kunci titik focus pada objek yang anda akan buat tegas.
Tips:
Jangan menunggu objek dan ukur titik focus objek dari jauh. Dan teknik ini lebih mudah dilakukan dengan foto digital. Harus menganalisis terhadap arah dan kecepatan objek. Dan jangna terlalu terfokus pada bukaan diafragma. Cari saja shutter speed yang tepat.
D. Zooming
Teknik ini menimbulkan kesan background yang menunjuk pada objek. Cirri-cirinya fotonya tegas di objeknya dengan background yang buram. Untuk menghasilkan teknik ini diperlukan lensa ygn bisa diatur jaraknya. Caranya adalah lakukan focusing pada objek yang akan difoto, kemudian kunci focusing pada titik dimana lensa akan berhenti diputar, selanjutnya putar zoom lensa ke arah yang diinginkan, pakailah shutter speed yang tidak terlalu tinngi, dan disarankan ungtuk menggunakan tripod dan monopod.
Tips:
Lihatlah jarak anda dengan objek. Jangan sampai kebablasan ketika memutar lensa. Hitung waktu terbuka dan menutupnya rana. Karena timing yang tepat menghasilkan gambar yang maksimal. Aturlah tempo yang baik ketika menekan rana dan memutar lensa.
E. Permainan Depth of Filed
Depth of filed adalah teknik memainkan suatu ketajaman objek. Berikut ini merupakan beberapa hal yang mempengaruhi sempit atau luasnya depth of field:
Diafragma atau f/number
Angka f/number yang demaik kecil akan semakin mempersempit luas depth of field.
Jarak pemotretan
Semakin dekat jarak objek, objek utama akan tampak lebih tajam. In merupakan alternative mempersempit ruang depth of field.
Focal length
Semakin jauh memutar zoom pada kamera kea rah yang lebih dekat, depth of field yang dihasilkan akan semakin sempit. Focal length mempengaruhi ketajaman ruang gambar karena focal length bertalian degnan f-stop.
F. Multiple Explore
Alat yang dibutuhkan untuk melakukan teknik ini adalah tripod dan flash eksternal. Karena teknik ini dilakukan di ruangan gelap. Setting shutter kamera menjadi bulp. Dan setting juga flash yang akan dipakai sesuai kebutuhan penchayaan. Taurh kamera diatas tripod dan berikan ruangna yang cukup untuk dalam viewfinder untuk objek bergerak. Kemudian tekan tombol shutter dan jangan lepaskan. Dan tambahkan flash secara terpisah. Kemudian pindahkan objek ke tempat lain setelah flash pertama tadi. Tapi objek harus berada dalam jangkauan viewfinder. Jangan lupa sampai anda melepaskan tombol rana yang anda tekan, setelah objek berpindah barulah tembakkan flash kedua. Baru lebas tombol ranan yang ditekan tadi dan nikmati hasilnya. Perpindahan objek harus cepat. Teknik ini memerlukan perhitungan yang cukup antara cahaya ruangan, komposisi, dan waktu yang tepat dalam menembakan cahaya flash.
Tips:
Jangan stel tombol shutter pada level yang rendah, karena akan menyebabkan tremor. Untuk yang pertama kali mencoba, ambilah gambar pada tempat yang gelap tanpa cahaya sama sekali. Jangna pernah memberikan ruangna yang sempit dalam viewfinder untuk objek bergerak. Jika ingin melakukan teknik ini, kakukanlah pada objek yang bergerak, apabila dilakukan pada objek yang diam teknik ini akan sia-sia.
G. Komposisi
Komposisi merupakan kemampuan seorang fotografer untuk meletakan gambar. Dalam komposisi fotografi selalu ada bagian objek yang ditonjolkan (focus of interest). Berikut ini adalah bagian-bagian komposisi:
1. Garis
2. Shape
3. Tekstur
4. Patterns
http://neddyanabcd.blogspot.com/2012/05/teknik-dan-bahasa-fotografi.html
Sadar atau tidak sadar, ternyata ada bahasa gambar dalam fotografi yang telah disetujui oleh hampir semua orang. Bahasa ini persis seperti bahasa indonesia atau bahasa lainnya. Bahasa yang disusun dari huruf lalu menjadi kata, kalimat, paragraf dan akhirnya menjadi cerita yang bisa bermakna dan dibaca. Hanya bedanya, kalau bahasa fotografi dibuat dalam bentuk gambar yang bisa terdiri dari banyak elemen, misalnya: warna , cahaya, grafis atau tampilan hasil foto karena pengaruh pengaturan speed, aperture atau ISO.
tembok jalan dan ibu yg terlihat punggungnya, memberi kedalaman dan cerita bahwa ia sedang berjalan
Elemen warna, dalam bahasa fotografi menunjukkan “mood” atau perasaan. Misalnya, warna merah memberi kesan panas. Warna hijau atau biru memberi kesan kalem dan damai. Warna hitam memberi kesan misterius dll. Cahaya juga seperti itu. Cahaya yang terang memberi arti kejelasan dan ingin menonjol. Cahaya yang redup, memberi kesan suram dan loyo.Elemen grafis yang dapat berupa garis, pola dan bentuk atau elemen lainnya biasanya memberi perspektif (kedalaman/efek tiga dimensi) pada hasil foto kita yang sebenarnya hanya gambar dua dimensi. Sehingga dengan pengataruan elemen grafis ini, hasil foto dapat menjadi rangkaian cerita yang bisa dibaca oleh orang lain yang melihat foto kita.
Perbandingan ukuran, memberi kesan jarak dan dominasi warna biru memberi kesan santai dan kalem.
Bahasa fotografi lainnya adalah bahasa yang diciptakan karena teknik foto itu sendiri. Misalnya subjek foto yang blur, memberi makna bahwa subjek tersebut bergerak. Latar belakang yang blur memberi kesan bahwa ada jarak antara subjek dengan latar belakang. Hasil foto dengan teknik panning, memberi kesan seolah-olah subjek foto sedang bergerak dengan cepat. Foto dengan ruang tajam yang luas, memberi makna kejelian, ketelitian dan kejelasan.
subjek dan latar belakang yang blur,,,menceritakan adanya pergerakan di dalamnya.
pemilihan sudut pandang dan lensa, bisa mempengaruhi cerita fotografi kita…
Mau belajar fotografi murah dan efektif? saya sudah buatkan khusus untuk anda di fotoindah.com
Dan sejatinya, masih banyak lagi bahasa fotografi yang bisa disampaikan oleh juru foto (aelah,,,istilahnya juru foto!!!). Tugas kita lah yang merangkai bahasa-bahasa fotografi itu melalui pengaturan sudut pandang, perspektif, teknik foto, penentuan lensa dan lain-lain, Agar, pemirsa foto kita memahami cerita yang ingin kita sampaikan melalui karya foto kita. Jangan sampai, maksud hati ingin cerita mengenai ramai dan riuhnya acara ulang tahun, tapi gambar yang ditampilkan hanya kerumunan orang yang tampak punggungnya saja !!! bisa jadi “jaka sembung makan combro- ngga nyambung bro”…hehe
kalau foto ini cerita apa yah?
http://budiuzie.wordpress.com/2010/08/27/bahasa-fotografi/
BAHASA FOTOGRAFI
Bahasa fotografi (Language Photography) adalah bahasa yang digunakan fotografi dalam menyampaikan pesan tertentu. Seorang fotografer haruslah mengerti dan menguasai bahasa fotografi, dengan begitu para penikmat foto dapat dengan mudah mendekripsikan sebuah hasil karya seorang fotografer. Banyak hasil karya yang seorang fotografer yang seolah-olah berbicara kepada para pemirsanya mengenai objek yang ada dalam foto tersebut tanpa menggunakan kata-kata/teks dalam foto tersebut.
Ada beberapa macam bahasa fotografi yang dikenal dalam dunia fotografi, diantaranya :
1. Bahasa penampilan (Performance Language)
Bahasa tersebut diperlihatkan oleh seluruh aspek tubuh kita, meliputi :
a. Bahasa expresi muka (sfacial expression)
- Kegembiraan
- Kesedihan
- Terkejut,Dll
b. Bahasa Isyarat (Gestural Language)
yaitu gerakan tubuh/objek yang memperlihatkan
makna misalnya victory, agreement, dll.
c. Bahasa Penciuman (ol factory language)
Tindakan atau perbuatan objek yang memperlihatkan
apakah sesuatu yang diciumnya itu harum atau tidak.
d. Bahasa Pendengaran (Vocal language)
Tindakan objek yang sedang mendengarkan sesuatu.
e. Bahasa Tindakan (Action Language)
Memperlihatkan tindakan yang gilakukan objek, dibagi 2 :
Visible : Tindakan seseorang yang tidak terlihat mata
tetapi ada kesan yang tersirat, misalnya kasih sayang seorang kakak dengan adiknya.
Seperti Gambar Berikut :
2. Bahasa Komposisi (Composition Language)
Bahasa Komposisi adalah perletakan unsur-unsur komposisi yang tepat
sehingga menimbulkan makna tertentu. Unsur-unsur itu terdiri dari :
- Bahasa warna
- Bahasa tekstur
- Bahasa garis
- Bahasa sinar
- Bahasa tata
- Bahasa Bentuk
3. Bahasa Objek
Suatu foto yang memperlihatkan suatu objek tertentu
sehingga orang yasng melihatnya akan mengetahui dimana lokasi objek tersebut berada.
4. Bahasa konteks (contextual language)
Bahasa ini berkaitan antara ruang dan waktu. Misalnya pada gambar memperlihatkan
hubungan antara layar televisi yang menampilkan gambar Pegunungan dengan pemandangan
pegunungan sebagai latar televisi tersebut,seolah-olah layar TV tersebut seindah pegunungan aslinya.
Seperti Gambar Berikut :
5. Bahasa tanda (Sign language)
Foto yang menggunakan tanda-tanda atau lambang-lambang
yang khas sehingga hanya dengan melihat gambar kita dapat mengerti maksud foto tadi.
6. Bahasa gereak (Motion language)
Bahasa gerak ditunjukan dalam sebuah karya foto yang menampilkan
macam-macam gerak dengan menggunakan macam-macam teknik tertentu.
Ada beberapa teknik pemotretan dalam bahasa gerak.
yaitu :
a. Panning
b. Blurring
c. Freezing
d. Exposure time
e. Multiple exposure
f. Multiple printing
g. Zooming
http://kielphotograph.000space.com/bahasa_fotografi.htm
Labels:
ragam
Thanks for reading Teknik Bahasa Fotografi. Please share...!
0 Comment for "Teknik Bahasa Fotografi"